Minggu, 12 Februari 2012

Menutup Aurat yang benar menurut Islam



Pengertian dan Ketentuan Menutupi Aurat Dalam Islam


Aurat (Arab: عورة Awrah) adalah bagian dari tubuh manusia yang diharamkan untuk dilihat dan dipegang. Dalam islam, aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka (Surah An Nuur 31 dan Al Ahzab 59), sedangkan untuk pria adalah bagian pusar (perut) ke bawah hingga lutut.

 
Pertama: Aurat lelaki adalah anggota tubuh antara pusar dan lutut, berdasarkan sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam :

"Apa-apa yang berada diantara pusar dan lutut adalah aurat"
(Hadits hasan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Daraquthni)
dan ini merupakan pendapat jumhur ulama.

Kedua: Tubuh wanita seluruhnya aurat bagi lelaki bukan mahramnya. Berdasarkan firman Allah:

Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir."
(QS. An-Nuur :53)

Dan berdasarkan sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam :

"Tubuh wanita itu seluruhnya aurat."
(H.R Tirmidzi dengan sanad yang shahih)


Inilah pendapat yang benar dalam madzhab Hambali dan salah satu pendapat dalam madzhab Maliki serta salah satu pendapat juga dalam madzhab Syafi'i.

Ketiga: Sengaja melihat aurat yang dilarang dilihat merupakan perkara yang sangat diharamkan, wajib menundukkan pandangan darinya, berdasarkan firman Allah:

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka,. (QS. 24:30-31)

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki lainnya dan janganlah juga seorang wanita melihat aurat wanita lainnya."
(H.R Muslim)

Beliau juga pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib:

"Janganlah melihat kepada paha orang yang masih hidup ataupun yang sudah mati."
(H.R Abu Dawud dan hadits ini shahih)

Keempat: Setiap aurat yang tidak boleh dilihat maka tidak boleh juga disentuh walaupun memakai penghalang. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan wanita."
(H.R Malik dan Ahmad, hadits ini shahih)

Kepada Siapa Seorang Wanita Boleh Menampakkan Aurat ?

(QS An-Nuur : 31)

  1. Suaminya
  2. Ayahnya keatas (kakek, dst).
  3. Mertuanya keatas
  4. Anak-anaknya
  5. Anak-anak tiri dari suaminya
  6. Saudara kandung
  7. Keponakannya
  8. Sesama muslimah
  9. Orang yang tidak lagi memiliki syahwat (gila).
  10. Anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Syarat-syarat Busana Muslimin dan Muslimah
Busana muslim / muslimah harus memenuhi semua persyaratan berikut :

  1. Menutup aurat.
  2. Tidak transparan (tipis)
  3. Tidak ketat sampai memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh.
  4. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian wanita, demikian pula sebaliknya.
  5. Tidak menyerupai ciri khas orang-orang kafir.
  6. Tidak berpakaian dengan sombong atau mencari popularitas
  7. Tidak disemprot parfum jika sedang memakai jilbab
  8. Tidak memakai makeup atau merias wajah yang berlebihan
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita... (QS an-Nur [24]: 31)

Isti’dzan

Isti’dzan artinya meminta ijin. Isti’dzan disyariatkan dalam Islam agar rahasia seorang muslim tidak diketahui oleh orang lain kecuali dengan seizinnya.
Isti’dzan secara umum
(QS An-Nuur : 27-29)
Apabila kita akan memasuki rumah orang lain (bukan rumah sendiri), kita harus terlebih meminta ijin dan mengucapkan salam. Apa yang boleh kita lakukan adalah sebatas ijin yang diberikan. Jika kita hanya diijinkan masuk ke serambi depan rumah, maka kita tidak boleh masuk lebih dari itu. Jika kita hanya diijinkan masuk ke ruang tamu, maka kita tidak boleh masuk lebih dari itu. Jika saat bertamu tidak ada orang yang bisa kita temui maka kita tetap tidak boleh masuk sebelum mendapat ijin dari tuan rumah. Jika saat bertamu sang tuan rumah meminta kita kembali maka kita harus kembali.
Khusus untuk bangunan-bangunan fasilitas umum dimana kita memiliki keperluan didalamnya maka kita boleh tidak meminta ijin terlebih dahulu.
Rumah sebuah keluarga yang Islami hendaknya paling tidak memiliki dua ruangan. Pertama, ruangan untuk tamu. Kedua, ruangan pribadi yang khusus untuk keluarga saja atau orang yang telah diperkenankan untuk masuk.

Isti’dzan di rumah sendiri pada tiga waktu
(QS An-Nuur : 58)
Bagi para budak dan anak-anak yang belum baligh, hendaknya meminta ijin jika ingin memasuki kamar seorang wanita pada tiga waktu. Tiga waktu tersebut adalah :
  1. Menjelang sholat shubuh.
  2. Ketika waktunya berganti pakaian pada tengah hari.
  3. Sesudah sholat ‘isya’.
Pisah kamar

Seorang anak hendaknya sudah pisah kamar dengan kedua orangtuanya ketika dia sudah mulai mengetahui aurat wanita.
Menutup Aurat yang benar menurut Islam
 

Alhamdulillah, sekarang ini sudah banyak sekali wanita yang memakai kerudung. Memang untuk berkerudung secara sempurna butuh proses.Kita sering berkilah bahwa itu seperti ajang latihan. Untuk awalnya mungkin tak apa. Tapi jangan sampai kita kemudian terlena dan hanyut dengan pengaruh mode yang akhirnya malah membuat orang yang melihat berpikir atau malah sampai bilang "pake jilbab tapi kok bajunya sexi yah" yang akhirnya malah akan memberi citra negatif pada wanita berkerudung pada umumnya
Dibawah ini ada contoh pemakaian kerudung yang tidak sesuai menurut Islam. Apakah model jilbab kita termasuk dalam contoh dibawah ini?

Gambar 1
Kesalahan pada gambar ini :
Kerudung tidak menutupi dada
Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 " .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya ... "






Gambar 2
Kesalahan pada gambar ini :
·  Kerudung tidak menutupi dada
·  Rok yang dipakai kurang panjang 
Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasa'i, dari Ummu Salamah r.a. "Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?"
Sabda Rasulullah S.A.W : "Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya"



Gambar 3
 Kesalahan pada gambar ini :
·  Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Rasulullah bersabda " hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu "

·  Make up yang sangat tebal
Allah SWT berfirman dalam surat Al'Araf ayat 31 : " Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan " 
  
 
Gambar 4
Kesalahan pada gambar ini :

·  Kerudung tidak menutupi dada
·  Lengan blus pendek
·  Rok yang dipakai pendek
·  Tidak memakai kaos kaki
" Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat...."  Surat An Nur, ayat 31




Gambar 5
Kesalahan pada gambar ini :

·  Lengan blus pendek
·  Tidak memakai kaos kaki
Rok yang dipakai berbelah di depan
" Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti "  Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan Ibn Majah.





Gambar 6
Kesalahan pada gambar ini :

  • - Kerudung tidak menutupi dada
  • - Pakaian ketat menampakkan lekuk tubuh
  • - Blus yang dipakai pendek
  • - Tidak memakai kaos kaki
"Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi yang telanjang yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya
Riwayat Bukhari dan Muslim


Ternyata cara berpakaian saya selama ini, walaupun sudah menutup kepala, tapi ternyata masih banyak salahnya . Memang sebetulnya yang benar tuh seperti apa sih? Berikut contohnya.


Rasulullah S.A.W telah bersabda :
"Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan" (H.R. Abu Daud)




Trend tudung yang dilarang

Ini fesyen bertdung zaman sekarang yang dibanggakan ramai. Hadis nabi, “Barangsiapa yang meniru sesuatu kaum, maka ia termasuk dari kalangan mereka“.. – Riwayat Abu Daud.
RAMAI MASIH BELUM MENGETAHUINYA, JADI SAMPAIKANLAH KEPADA MEREKA…
tudung
Agenda kafir Laknatullah untuk menyesatkan wanita Islam. Adakah ini suatu kebetulan? Sememangnya agenda Kristian itu amat dahsyat untuk menjahanamkan umat Islam. Mungkin ramai yang tidak mengetahuinya. Sebar-sebarkanlah. Selamatkan wanita Islam..
Ya Allah, lindungi kami..
Wahai wanita, janganlah kamu memakai tudung yang dibutang/di pin di belakang sehingga menampakkan bentuk leher di hadapan. Gayanya tak ubah seperti birawati kristian laknatullah. Jauhilah dari memakai sebegini. Agenda kafir laknatullah itu sangat halus sehingga kita tidak sedar, ketahuilah wahai manusia sekalian.


Bertudung dan Sanggul tinggi







ISU PENTING : FESYEN TUDUNG BERSANGGUL...

Saya rasa.. amat penting untuk saya kongsikan satu perkara ni.. Act, saya baru jer tau ttg perkara ni. Kalau kita semua perasan sekarang, fesyen bertudung bersanggul sangat2 femes sekarang. Saya tengok, majoriti yang bertudung, especially y pakai shawl...msti akan mengayakan tudung y dipakainya dalam keadaan bersanggul.


Sanggul yang saya maksudkan adalah seperti dlm pic diatas. Memakai tudung y menampakkn bonggolan dikepala. Jadi, sebab tadi saya dah terbaca berkaitan pemakaian tudung sebegini, jadi semestinya saya share dengan kawan2 semua . Renungkanlah hadith2 dibawah :

“ akan muncul dalam kalangan umatku di akhir zaman, kaum lelaki yang menunggang sambil duduk di atas pelana, lalu mereka turun di depan pintu-pintu masjid. Wanita-wanita mereka( isteri mereka atau anak perempuan), berpakaian tetapi seperti bertelanjang ( nipis&ketat). Di atas kepala mereka pula(wanita) terdapat bonggolan (sanggul atau tocang) seperti bonggol unta yang lemah gemalai. Oleh itu laknatlah mereka semua. Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat” - hadith riwayat Ahmad, jil.2, ms. 223.
Rasulullah s.a.w bersabda:

“dua golongan penghuni neraka yang mana aku sendiri belum pernah melihat keadaan mereka didunia: golongan yang membawa cemeti seperti seekor lembu lalu menggunakannya untuk memukul manusia dan juga kaum wanita yang berpakaian seperti bertelanjang, menggoyangkan badan dan berlenggang-lenggok, kepala mereka ada suatu seperti bonggol di kepala unta yang bergoyang-goyang. Mereka tentu tidak akan memasuki syurga atau mencium baunya sedangkan bau syurga itu dapat dihidu dari jarak perjalanan begitu dan begini” –hadith riwayat Muslim. Hadith no 212-


Memang sulit ya merubah kebiasaan selama ini. Banyak alasan yang suka berkecamuk di hati. Salah satunya ngga keren ah... terlalu kayak ibu-ibu ... dll..dll... (pengalaman pribadi soalnya, he..he..) . Tapi alhamdulillah sekarang udah banyak ya desain kerudung panjang tutup dada yang keren-keren dan modis. Malah ada temen saya yang dengan memakain kerudung tutup dada model baru itu kayaknya jadi tambah modis. Hmmm... Jadi sebenernya sih.. ngga ada masalah lagi ya. Yaa.. wish me luck deh awww Sekian sharing-nya. Se

smoga bermanfaat untuk semua. Amin.
Sumber : dari berbagai media
 http://myliqo.multiply.com/journal/item/10/Menutup_Aurat_yang_benar_menurut_Islam
 http://halaqah.net/v10/index.php?topic=11661.60
 http://www.ulil-amri.com/2011/09/pengertian-dan-ketentuan-menutupi-aurat.html

Sabtu, 11 Februari 2012

Hukum Merayakan Valentine


VALENTINE HARAM

Itulah fatwa yang dilontarkan oleh pihak MUI. Sebenarnya bukan hanya MUI saja, para Ulama diseluruh dunia juga sepakat Valentine adalah haram dan merayakannya adalah perbuatan menodai agama dan berdosa.
 Kenapa Valentine diharamkan ? kita coba tilik dari segi sejarah dan fungsi dari valentine ini.
 Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. 
Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini.
1. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (268 – 270 M). kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut.
 Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.
Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’
 Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.
 2. Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia.
 3. Ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun.
Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.
 4. St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.
5. Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga “martir” atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang “martir” di provinsi Romawi Africa.
 Koneksi antara ketiga ““martir”” ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai “martir”-”martir” ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
 Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
 Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.
 Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya).
 Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.
 Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!
Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,
“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.
Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”
Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” QS. 5 Maa'idah:51
Wallahu’alam bishawab.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup Non Islami dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Kampanye anti valentine day
Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day.
 Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.
 Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata – mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.
 Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :
 “Stop kemaksitan dan kekufuran berjubah valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW”.
 Akhirnya, berdasar fakta negatif dan nuansa kemaksitan dan kekufuran yang terselubung dan merebak melalui peringatan hari valentine maka marilah kita secara bersama -sama satukan tekad “HAPUSKAN VALENTINE’S DAY SEKARANG JUGA !!!”

 Hukum Merayakan Hari Valentine
 Saat ini banyak ABG muslimah yg terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine yg pada dasarnya adl mengenang kembali pendeta St. Valentine.
Keinginan utk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yg diikuti berbeda dgn kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah ibadah syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasululllah SAW. Telah melarang utk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut”.

Bila dalam merayakannya bermaksud utk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yg besar. Ibnul Qayyim berkata “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yg khusus bagi mereka telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka dgn mengucapkan “Selamat hari raya ! ” dan semisalnya.
 Bagi yg mengucapkannya kalaupun tidak sampai pada kekafiran paling itu itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yg menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lbh besar dosanya di sisi Allah dan lbh dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.
 Banyak orang yg kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yg memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat bid’ah ataui kekufuran maka ia telah menyiapkan diri utk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah”.
 Abu Waqid ra. meriwayatkan Rasulullah SAW. Saat keluar menuju perang Khaibar beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang Musyrik yg disebut dgn Dzaatu Anwaath biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW. berkata “Wahai Rasulullah buatkan utk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath .”
 Maka Rasulullah SAW. bersabda “Maha Suci Allah ini seperti yg diucapkan kaum Nabi Musa ‘Buatkan utk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan’ Demi Dzat yg jiwaku di tangan-Nya sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yg ada sebelum kalian .” .
Adalah wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yg merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci orang-orang kafir memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini didalamnya terdapat kemaslahatan yg tidak terhingga sebaliknya gaya hidup yg menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yg lbh banyak.
 Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah SWT telah berfirman yg artinya
Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan nashrani menjadi pemimpin-pemimpin ; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.”
 “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”
 “Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca
“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.” .
 Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.
Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yg memperingatinya. Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi perayaan ini adl dari ritual agama lain !
 Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta Kristiani dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
 Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tetapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
 Alhamdulillah kita mempunyai pengganti yg jauh lbh baik dari itu semua sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya bahwa dalam pandangan kita seorang ibu mempunyai kedudukan yg agung kita bisa mempersembahkan ini kepadanya dari waktu ke waktu demikian pula utk ayah saudara suami? dst tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yg dirayakan oleh orang-orang kafir.
 Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dgn kecintaan dan kasih sayang yg tulus yg menjadi jembatan utk masuk ke dalam sorga yg hamparannya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golonga orang-orang yg disebutkan

“Kecintaan-Ku adl bagi mereka yg saling mencintai krn Aku yg saling mengunjungi krn Aku dan yg saling berkorban krn Aku”

Referensi :

muzakarah.tripod.com/valentine1.html
isrona.wordpress.com/2007/02/18/sejarah-hari-valentine/
www. eramuslim.com
update :
Maaf, kalo ini juga “sangat” telat, sebenarnya hukum tersebut diatas (kufur/murtad) apabila merasa senang (mail) pada agamanya, atau bermaksud menyerupai mereka dalam syiar kekufuran, maka hukumnya kafir. Kalau menyerupai dalam syariat hari rayanya (seperti fatwa MUI) hukumnya haram, dan bila hanya ketepatan saja hukumnya makruh.

Rujukan :
Alfatawie al-Kubro 4 hal. 238-239
Bughyatul Musytarsyidien 284
Al amru bil-ittiba’ 48
Mughnil Muhtaj 3 hal 26


Jumat, 10 Februari 2012

Cara Sholat Khusyu


 
Posting ini tidak bermaksud menggurui namun sebagai catatatan  karena banyak orang  merasa bahwa sulit sekali untuk sholat dengan khusyu. Sholat masih terburu-buru dan sepertinya sekedar membatalkan kewajiban.. Astaghfirullah, mohon ampunan-Mu Ya Rabbi.
Gerakan shalat

Banyak orang yang melakukan gerakan shalat dengan asal asalan. Berdiri, rukuk,sujud semua dilakukan dengan tergesa gesa karena ingin cepat selesai dari shalatnya. Rukuk asal rukuk, sujud demikian pula. Bacaan shalat dibaca dengan cepat, fikiran melayang tak tentu arah tidak mengikuti apa yang dibaca. Gerakan shalat jika dilakukan dengan benar dan tu’maninah sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Memperbaiki persendian dan melancarkan aliran darah diseluruh tubuh. Penelitian menunjukan bahwa gerakan shalat yang tepat dan benar, mirip dengan senam yoga. Pada saat rukuk dengan posisi 90 derajat ruas- ruas tulang punggung akan tertarik dan lebih panjang daripada ketika posisi berdiri. Sambungan tulang punggung jadi fleksibel mudah mudahan terpelihara dari penyakit pengapuran tulang punggung. Ketika sujud juga konon ada bagian penting diotak yang hanya bisa dialiri darah ketika dalam posisi sujud. Ini bisa meningkatkan kecerdasan dan kinerja otak. Gerakan shalat yang dilakukan dengan perlahan dan tu’maninah akan menimbulkan perasaan relaks, nyaman dan tentram pada hati dan fikiran.

Pengaturan nafas dalam shalat
Umumnya manusia dalam keadaan sehari hari hanya menggunakan kurang dari 20 % kapasitas paru parunya untuk bernafas. Nafasnya pendek, tidak dalam dan panjang, sehingga sebagian besar kapasitas paru parunya tidak terpakai. Didalam paru paru yang tidak terpakai terdapat udara basi. Dimana satu ketika ia pernah menarik nafas panjang kemudian pengeluaran udara tidak dilakukan sampai tuntas udara yang tersisa merupakan udara basi didalam paru paru. Dalam jangka panjang bagian paru paru yang tidak terpakai itu akan mengalami kerusakan. Orang yang selalu berolah raga, terutama olah raga pernafasan seperti Taichi, Waitankung, Yoga, Satria Nusantara , Mahatma, Silat tenaga dalam, dan lain lain Insya Allah paru parunya tetap sehat
Untuk meningkatkan konsentrasi dan mencegah kita dari ketergesaan dalam shalat perlu dilakukan pengaturan nafas dalam shalat. Pengaturan nafas ini hanya salah satu cara pengendalian diri, bukan termasuk rukun shalat. Ketika takbiratul Ihram angkat tangan sejajar telinga sambil menarik nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian turunkan kedua tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan sampai udara diparu paru kosong. Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga penuh kemudian hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah. Jika nafas sudah habis sebelum pembacaan do’a iftitah selesai, tarik lagi hingga memenuhi rongga paru paru kemudian hembuskan nafas perlahan lahan sambil melanjutkan bacaan do’a iftitah yang belum selesai tersebut. Demikian seterusnya, hingga selesai shalat. Gerakan shalat yang betul dan diikuti dengan pengaturan nafas yang baik akan meningkatkan metabolisme tubuh,dan kadar oxigen dalam darah . Efek nyatanya selama mengerjakan shalat bahkan setelah selesai shalat badan terasa lebih segar.

Praktek shalat khusuk
Berikut ini saya sampaikan beberapa cara dan langkah untuk mendapatkan shalat yang khusuk dan benar sehingga didapat shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Al Qur’an.

  1. Siapkan hati dan fikiran untuk mengerjakan shalat, misalnya shalat Dhuhur, Asar atau Maghrib.
  2. Ambil wuduk untuk bersuci dari hadas kecil
  3. Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat, ruangan, kondisi dan lain sebagainya.
  4. Berdiri tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan. Rasakan bahwa anda saat ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa penuh diseluruh jagat raya.
  5. Takbiratul ihram
    Ucapkan takbiratul Ihram sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga dan menarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna.. Letakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada.
  6. Do’a Iftitah
    Selanjutnya tarik nafas kembali perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah: ”Allahu Akbar kabiro, walhamdulilaahi katsiiro, wa subhanallahi bukhrataw wa ’ashiila . Allah maha besar yang maha sempurna kebesarannya, segala punji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang hari ” Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin. Sesungguhnya aku hadapkan hati dan fikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi , dengan lurus (ber-sungguh-sungguh) dan berserah diri , dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya . Innas sholaati, wanusuki, wamahyaya, wama maati lillahi rabbil ’alamiin. Laa syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam, Tiada sekutu bagiNya, dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang berserah diri (muslim) .”

    Jika nafas yang dihembuskan perlahan sudah habis sedang bacaan iftitah belum selesai, maka tarik kembali nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang belum selesai,demikian seterusnya. Konsentrasikan hati dan fikiran pada bacaan berikut maknanya. Mulut membaca do’a iftitah, fikiran menyebut terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan do’a iftitah tersebut.
  7. Bacaan Al-fatihah
    Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca surat Al Fatihah. Konsentrasikan fikiran dan perasaan pada bacaan Al Fatihah tersebut. Ucapkan dengan lisan, terjemahkan dengan fikiran, pahami dengan hati. Rasakan setiap ayat yang dibaca, ikuti dengan visualisasi. Baca surat Al Fatihah tersebut dengan tartil dan perlahan lahan.Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim…bayangkan dan rasakan betapa rasa kasih sayang Allah pada kita semua.

    Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin…. bayangkan betapa maha terpujinya Allah penguasa alam semesta.
    Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan sifat kasih sayang Allah yang meliputi alam semesta.
    Ketika membaca Maalikiyau middin ….bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu.
    Ketika membaca Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’in tanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan.
    Ketika membaca Ihdinas shiroothol mustaqiim bayangkan jalan yang lurus, jalan yang penuh rahmat dan berkahNya. Ketika membaca Shirothol ladziina an amta alaihim, ghoiril maghdu bi alaihim , waldhoolliin .bayangkan yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang telah mendapat rahmat dan nikmat dariNya , bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.
    Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan Alfatihah.
  8. Bacaan surat dan ayat pilihan setelah Alfatihah
    Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas hingga memenuhi ruang paru paru. Hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca ayat atau surat pilihan. Untuk menambah kekhusuan ayat pilihan bisa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang mempengaruhi kita. Misalnya menghadapi musibah dan cobaan baca surat al Ankabut 1 s/d 5. Atau Al baqarah 153-157. Untuk membangkitkan semangat perjuangan dan mendapatkan karir yang lebih baik, baca surat Ali Imran 26-27, An Nur 55-56 atau Al Fath 1-4. Mengenang kehidupan akhirat baca surat al Waqi’ah, surat Al Zalzalah dan Al Qori’ah, Tentu saja ayat atau surat yang dibaca sudah dihafal berikut terjemahannya, demikian seterusnya. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan ayat pilihan tersebut.
  9. Rukuk
    Tarik nafas perlahan lahan sambil rukuk dan membaca takbir. Selama ruku baca kalimat tasbih ” subhanarabbiyal adzim ….Maha suci Allah yang maha besar ” . Selama ruku dan membaca tasbih nafas dihembuskan perlahan lahan . Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan tasbih.
  10. I’tidal
    Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat ” Samiallahu liman hamidah. telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya. ”. Kedua belah tangan diangkat sampai sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan. Berdiri tegak dengan kedua belah tangan disamping kiri dan kanan, tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan dengan perlahan lahan sambil membaca : ”Robbana lakal hamdu, milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyi’ta, min syai’in ba’du…..Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu”. Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman. Hadapkan hati dan fikiran seluruhnya kepada Allah penguasa alam semesta dengan ikhlas dan tawadhu. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a .
  11. Sujud pertama
    Tarik nafas perlahan lahan sambil turun untuk sujud dan mengucapkan kalimat takbir ”Allahu akbar”. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : ”Subhana rabbiyal a’la …..Mahasuci Allah yang maha tinggi ” sebanyak yang bisa dibaca. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya kalimat tasbih.Ucapkan kalimat tasbih dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan pasrah kepadaNya. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya ucapan tasbih. Lama sujud tergantung kekuatan nafas dan jumlah kalimat tasbih yang dapat diucapkan. Rasakan suasana yang betul betul relaks dan pasrah padaNya.
  12. Duduk Iftirash
    Tarik nafas perlahan lahan sambil duduk dari sujud dengan mengucapkan kalimat takbir. Ketika duduk Iftirash hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca do’a :” Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’afinii, wa’fu’annii ….Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi nkeburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, sehatkan aku, ma’afkan aku…”. Ucapkan do’a dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlas dan penuh perasaan, jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam do’a ini, rasakan getaran dari setiap kalimat do’a yang diucapkan. Ini adalah do’a untuk kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan do”a ini anda tidak akan menderita, gelisah, tertekan, bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Anda akan mendapat ampunan, rahmat dan berkah, ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan ma’af dari Allah. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan do’a.
  13. Sujud kedua
    Tarik nafas perlahan lahan sambil sujud dan mengucapkan kalimat takbir. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : Subhana rabbiyal a’la..Maha suci Allah yang maha tinggi” . Lakukan seperti pada butir 11. Setelah selesai , lanjutkan ke rakaat kedua. Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat takbir untuk melanjutkan kerakaat kedua.
  14. Duduk tahiyyat
    Pada duduk tahiyat awal sambil menghembuskan nafas perlahan lahan baca do’a : Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah. Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad…….. assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin , Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah, Allahhumma sholli ala muhammad wa ala aali muhammad…..Salam kesalamatan semoga tetap bagi kami seluruh hamba hambaNya yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan juga kepada keluarga nabi Muhammad ” . Pada tahiyyat akhir ditambahkan kalimat :….kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammad wa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid.Sebagaimana Engkau pernah memberi rahmat kepada keluarga nabi Ibrahim, Berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah nmemberi keberkahan kepada Nabi Ibrahiim dan keluarga nya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang maha terpuji dan maha mulia ” . Jika hembusan nafas berakhir sebelum bacaan do’a selesai, tarik lagi nafas baru dan lanjutkan bacaan do’a sambil menghembuskan nafas perlahan lahan. Setelah selesai ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri nsebagai penutup seluruh kegioatan shalat.
    Seluruh kegiatan shalat dilakukan dengan tenang, relaks dan tidak tergesa gesa. Resapi dan hayati setiap kalimat yang diucapkan dalam shalat. Insya Allah anda akan merasakan kenikmatan langsung dalam shalat ini. Jika gerakan shalat dan pengaturan nafas anda lakukan dengan betul, anda akan merasakan hawa hangat dan nyaman diseluruh tubuh. Badan terasa lebih segar selama shalat dan sesudah melakukan shalat. Jika anda mengidap tekanan darah tinggi, insya Allah shalat seperti ini akan menurunkan tekanan darah anda.
Efek nyata shalat khusuk dalam kehidupan sehari hari
Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan menimbulkan efek yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Beberapa indikator yang dapat anda rasakan dalam kehidupan sehari hari sebagai hasil dari shalat yang benar dan khusuk antara lain :


  1. Badan terasa lebih segar dan relaks selama dan sesudah mengerjakan shalat
  2. Anda bisa merasakan suatu perasan nikmat dan asyik ketika mengerjakan shalat, hati dan fikiran terasa relaks dan focus pada kalimat yang dibaca. Adakalanya perasaan anda terbawa hanyut oleh ayat yang dibaca hingga badan bergetar dan kadang kala anda menangis karena merasakan kedahysatan Allah , kasih sayang dan azab -Nya..
  3. Hati dan fikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimis dalam menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut , putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan.
  4. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah semangat dan berputus asa.
  5. Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela dan perbuatan keji lainnya
  6. Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam kehidupan sehari hari. 
  7.  Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala.  Jika anda belum melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk, anda akan mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas.          

    Beberapa indikator yang bisa anda amati dan rasakan jika anda belum melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.
                                                                                                                                          

  1. Shalat terasa sebagai beban dan dirasakan sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari mengerjakan shalat
  2. Shalat tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas, kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan.
  3. Daya tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik lainnya.
  4. Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan.
  5. Sangat takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya.
Demikianlah, mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk.   fadhilza.com

Dasar-dasar untuk Memahami Al-Quran

Oleh : Dr. Shalah Abdul Fattah al-Kholidiy

 Artikel berikut ini merupakan ringkasan dari kitab Mafaatiihu Li at-Ta’ammuli ma’al Qur’aan. Mudah-mudahan semakin menggugah semangat kita untuk mempelajari, memahami, menghafalkan, dan mengamalkan Al-Quran.


Memahami Al-Quran hukumnya adalah wajib berdasarkan ayat berikut:

Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur’an? Apakah karena hati mereka terkunci mati?” (QS 47:24)
Ada beberapa tahapan agar kita mampu untuk memahami dan mampu berinteraksi dengan Al-Quran.

  1. Memperhatikan adab tilawah.
  2. Membaca satu surat, satu juz, atau satu ruku’ dengan pelan- pelan, khusyu’, tadabbur dan penuh penghayatan. Tidak mementingkan target dalam satu hari harus selesai satu surat, satu juz atau beberapa lembar.
  3. Memperhatikan dan merenungi satu ayat, diperdalam untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut, dengan cara dibaca dengan penuh perasaan dan penghayatan, mendengarkan dari bacaan orang lain atau kaset dan dilakukan berulang­-ulang sampai mendapat arti yang terkandung dalam ayat tersebut.
  4. Mempelajari secara rinci, susunan kata, konteks kalimat, arti yang terkandung, sebab turunnya (asbabun nuzul), i’rab  sampai betul-betul memahami seluk-beluk ayat tersebut dan berbagai sudut pandang.
  5. Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang.
  6. Merujuk kepada yang dipahami oleh para salafus shalih terutama pemahaman para shahabat. Hal ini dikarenakan mereka lebih ahli dibanding Profesor Al-Quran terpintar saat ini pun, karena mereka mendapat petunjuk langsung dari Rasulullah saw. Oleh karena itu, dari aspek kesopanan dan aspek ilmiah, kita harus lebih mendahulukan pemahaman para shahabat. Hal ini untuk mencegah agar Al-Quran tidak difahami sesuai dengan hawa nafsu kita.
  7. Mempelajari pendapat para ahli tafsir yang memiliki bobot ilmiah.



Wirid Harian Seorang Muslim dalam Membaca Al-Qur’an

Allah swt, menyukai amal shalih yang istimrar berkesinambungan walaupun sedikit dibanding banyak tetapi kurang memperhatikan aspek kontinyuitasnya. Seorang muslim hendaknya merancang wirid harian untuk berinteraksi dengan Al-Quran, sebagai berikut:

1. Wirid tilawah, tidak kurang sehari satu juz.

2. Wirid hapalan menghapal 1 sampai tiga ayat setiap hari.

3. Wirid tadabbur, mentadabburi Al-Qur’an 1 sampai 3 ayat setiap hari.



Kunci-kunci untuk Dapat Memahami dan Berinteraksi dengan Al-Quran

  1. Memahami al-Quran sebagai kitab yang syamil  mencakup seluruh urusan kehidupan.
    Al-Quran adalah kitab yang syamil, manhaj hidup yang sempurna, memiliki tabiat gerak yang hidup, membangun peradaban yang positif dan tetap berpengaruh sampai akhir zaman.
    Sebagian orang terperangkap untuk memandang Al-Quran dan satu sisi saja, misalkan hanya memandang Al-Quran dan ilmu pengetahuannya saja, sejarahnya saja, bahasanya saja, ataupun Al-Quran hanya dijadikan jampi-jampi sebagai obat saja, dsb.
    Kita tidak mengingkari bahwa semua hal itu dicakup oleh Al-Quran, bukan kita tidak mempelajari bagian-bagian itu semua tapi yang tidak boleh ialah hanya menghususkan diri kita pada satu sisi saja.
    Ada sebagian ulama yang membahas Al-Quran dari sisi akhlaq, sisi ekonomi, sosiologi, tata bahasa dan lain-lain. Ini adalah usaha yang sangat berharga dan kita tidak bisa mengesampingkannya. Tapi hendaklah orang yang mempelajari Al-Quran memahami bahwa Al-Quran adalah satu kerangka yang menyeluruh, menyeluruh dalam tabi’atnya, peranannya, risalah, mu’jizat, ilmu, tema-temanya, manhaj, undang-undang dan ­syari’atnya serta setiap perkara yang diisyaratkan dalam al-Qur’an.
  2. Memfokuskan kepada tujuan utama Al-Quran.
    Sebagian manusia menggunakan Al-Quran dengan tujuan sampingan, tujuan furu’iyah atau sama sekali tidak sesuai dengan tujuan Al-Quran diturunkan. Seperti Al-Quran dijadikan untuk perlombaan, Al-Quran dibaca untuk orang mati saja, Al-Quran hanya diambil barakahnya dengan dijadikan azimat, ruqa’ dan tamimah. Al-Quran hanya dijadikan pajangan yang menghiasi rumah, mobil atau tempat-tempat lain.
    Mereka tidak menggunakan Al-Quran untuk membukakan hati, jiwa, perasaan dan
    akal, sehingga mereka hidup tidak sesuai dengan tuntunan Al-Quran dalam seluruh lapangan kehidupan, baik kehidupan pribadi, rumah tangga, masyarakat, pendidikan, ekonomi, yayasan-yayasan, negara dan sebagainya.
    Tujuan utama Al-Quran berkisar pada empat perkara berikut ini:
    • Al-Quran sebagai petunjuk jalan yang lurus menuju Allah (Al-Isra: 9,
      as-Syura: 52, al-Maidah: 15 – 16).
    • Membentuk kepribadian muslim yang seimbang. Diantaranya adalah:
      • Menanamkan iman yang kuat.
      • Membekali akal dengan ilmu pengetahuan.
      • Memberi arahan untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki dan
        sumber-­sumber kebaikan yang ada di dunia.
      • Menetapkan undang-undang agar setiap muslim mampu memberikan sumbangsih dan kreatif untuk mencapai kemajuan.
    • Membentuk masyarakat muslim yang betul-betul Qur’ani, yaitu masyarakat yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang merupakan penjelmaan Al-Quran dalam setiap gerak kehidupannya. Masyarakat yang diasuh dan dibimbing dengan arahan Al-Quran, hidup di bawah naungannya, dan berjalan di bawah cahayanya, seperti masyarakat sahabat (al-Anfal 24).
    • Membimbing umat dalam memerangi kejahihiyyahan.
  3. Memperhatikan sisi harakah dalam menegakkan dakwah, jihad dan hukum
    Islam, karena Al-Quran memiliki sifat (waqi’iyah harakiyah):
    • Jidiyatul harakiyah.
    • Harakah dzatu marahil.
    • Harakah daibah walwail mutajaddidah.
    • Syari’at mengatur hubungan dengan kelompok non muslim.
  4. Menjaga suasana pemikiran agar selalu ada dalam bingkai topik permasalahan yang terkandung dalam ayat yang sedang dibaca.
    Ketika membaca Al-Quran diperbolehkan untuk memperdalam satu ayat dari sisi ilmu pengetahuan, dan sisi tata bahasa atau yang lainnya, tapi hendaknya, perasaan, pemikiran, penghayatannya dan perhatiannya tetap pada pokok pikiran ayat yang sedang dibaca.
  5. Menjauhi bertele-tele yang bisa menghalangi cahaya Al-Qur’an.
    Misalnya tenggelam dalam perbedaan pendapat tentang qiraat, i’rab, balaghah, asal kata, perbedaan-perbedaan masalah fiqih, mempertentangkan tokoh, tempat, tanggal kisah­-kisah yang diungkap dalam Al-Quran. Misalnya mempertentangkan asal kata Malaikat, berapa jumlah Ashabul Kahfi dan lain-lain.
    Tapi itu semua bukan berarti tidak boleh dilakukan, boleh dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki spesialisasi dalam ilmu tafsir.
  6. Menjauhi Israiliyyat (cerita-cerita palsu) dan menjauhi dari mempermasalahkan ayat-ayat yang mutasyabihat.
  7. Memasuki Al-Quran tanpa didahului oleh asumsi dan opini tertentu.
    Hal ini untuk menghindarkan agar makna-makna Al-Quran tidak dipaksakan agar sesuai dengan asumsi yang telah dia pegang dan berusaha mencari-cari legitimasi atas pendapat yang ia pegang dan bukan mempelajari Al-Quran untuk meluruskan pemahaman dia.
    Seperti yang dilakukan oleh para shahabat apabila mereka membaca Al-Quran mereka melepaskan seluruh keyakinan dan persepsi mereka yang mereka pegang ketika masa jahiliyyah.
  8. Tsiqah secara mutlak terhadap semua petunjuk, perintah, larangan dan berita yang diungkapkan oleh Al-Quran.
  9. Memahami isyarat-isyarat yang terdapat dalam Al-Quran.
    Di dalam Al-Quran terdapat rahasia-rahasia arti yang terkandung yang tidak akan dipahami kecuali oleh orang-orang yang telah memilki kunci-kunci untuk berinteraksi dengan Al-Quran dan ia memiliki bashirah, limpahan keimanan dan kesiapan untuk hidup di bawah naungan Al-Quran.
    Seperti ayat keimanan mendorong orang untuk merasa diawasi oleh Allah, membaca tentang hari qiamat tergerak hatinya untuk takut akan adzab Allah, kemudian ia mampu memahami hubungan satu ayat dengan yang lain padahal ayat itu diturunkan dalam senggang waktu yang cukup jauh.
  10. Mempunyai pemahaman bahwa satu kata atau kalimat dalam Al-Quran
    mempunyai beberapa pengertian.
    Karena ayat Al-Quran sering diungkapkan dengan kalimat yang singkat tapi padat (I’jaz), seperti surat Al-Ashri, Imam Syafi’i mengatakan: “Kalaulah manusia mentadabburi surat al-Ashri tentu surat itu sudah cukup bagi mereka sebagai pegangan hidup” . Contoh lain al-Isra’: 16; al-Mujadilah: 5; al-A‘raf: 34; dan Thaha: 124.
  11. Mempelajari realita shahabat dalam pengamalan al-Quran.
    Ibnu Mas’ud berkata, “Kami sulit menghafal lafadh Al-Quran tapi mudah mengamalkannya sedang orang sesudah kami mudah untuk menghapal tapi sulit mengamalkannya.”
    Ibnu Umar berkata, “Para shahabat diberi iman sebelum Al-Quran, sehingga Al-Quran turun kepada Nabi Muhammad menjelaskan hukum halal dan haram, lalu mereka berpegang teguh dengan ayat tersebut.”
    Contoh, ketika turun ayat yang memerintahkan untuk mengalihkan arah qiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram maka mereka serentak melaksanakan dengan penuh ketaatan dan komitmen.
  12. Memahami bahwa Al-Quran tidak dibatasi dengan tempat dan zaman.
  13. Memahami korelasi ayat-ayat Al-Quran dengan realita yang ada sekarang.
  14. Merasa bahwa ayat-ayat Al-Quran ditujukan kepada dirinya.
  15. Mempelajari Al-Quran dengan manhaj talaqqi yang benar (berhadap-hadapan dengan guru yang sudah diverifikasi bacaannya, bahkan kalau bisa ada silsilahnya sampai nyambung ke Rasulullah saw).
  16. Menjauhkan diri dari perbedaan-perbedaan pendapat para ahli tafsir.



Memperhatikan Bagaimana para Shahabat ra Berinteraksi dengan Al-Quran.

Para shahabat ra adalah generasi yang tumbuh dengan Al-Quran, hidup di bawah naungannya, menikmati ayat-ayatnya, berinteraksi dengan nash-nashnya, memahami petunjuk-petunjuknya. Mereka disinari oleh cahaya Al-Quran, sehingga mereka menjadi generasi Qurani yang unik.

Menelaah bagaimana mereka merealisasikan Al-Quran dalam kehidupannya membantu kita untuk dapat meneladani mereka dan menempuh jalan yang pernah mereka tempuh.

lbnu Mas’ud ra berkata: “Kami sulit menghapal lafadh Al-Quran tapi mudah mengamalkannya sedang orang sesudah kami mudah untuk menghapal tapi sulit mengamalkannya.”

Ibnu Umar berkata: “Kami melalui masa yang panjang, seseorang diantara kami diberi iman sebelum Al-Quran, sehingga surat-surat turun kepada Nabi Muhammad, maka iapun mempelajari halal dan haram, perintah dan larangan dan bagaimana ia harus bersikap. Lalu saya melihat orang yang diturunkan Al-Quran sebelum iman, maka ia membaca surat al-Fatihah sampai khatam, tetapi ia tidak tahu apa yang dilarang dan bagaimana harus bersikap, ia membaca Al-Quran dan menganggapnya sama dengan buku-buku murahan.”

Contoh-contoh para shahabat ra dalam berinteraksi dengan Al-Quran adalah
sebagai berikut:

  1. Ketika turun QS 2:144. Seorang dari bani Salamah yang lewat ketika orang-orang sedang ruku’ shalat shubuh, mereka telah shalat 1 raka’at, maka ia menyeru . “Qiblat telah dialihkan!” Maka merekapun berbalik kearah Ka’bah.
    (HR Bukhari dan Abu Daud)
    Ibroh: Mereka mengerjakan suatu perintah dengan sesegera mungkin dan sungguh­-sungguh.
  2. Ketika turun QS 4:95 maka Ibnu Ummi Maktum ra bertanya kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak mampu berjihad?” Maka turun ayat lanjutannya : “Kecuali bagi yang mempunyai ‘udzur”.
    (HR Bukhari dan Tirmidzi)
    lbroh: Ketelitian para sahabat dan perhatian mereka yang tinggi pada setiap ayat yang turun.
  3. Ketika turun QS 6:82 Para shahabat ra merasa sempit, maka mereka berkata : “Ya Rasulullah siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat zalim? Maka Nabi SAW menjawab
    : “Bukan zalim itu yang dimaksud, tetapi maksudnya adalah syirik, tidakkah kalian mendengar firman Allah SWT (QS 31:13)?“

    (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
    lbroh : Rasa takut mereka yang luarbiasa terhadap suatu dosa, dan tidak menganggapnya kecil.
  4. Ketika turun QS 4:123. Abubakar ra berkata: “Setiap kemaksiatan yang aku lakukan akan dibalas, maka aku tidak mendapatkan sesuatu untuk dapat melepaskanku dari azab dipunggungku.” Maka sabda Nabi SAW “Apa yang anda
    katakan itu wahai Abubakar ?” Jawabnya : “Ya Rasulullah semua keburukanku akan dibalas.” Jawab Nabi SAW : “Semoga Allah mengampuni anda, tidakkah anda pernah sakit, kapayahan, sedih dan tertimpa musibah ?” Maka jawabnya: “‘Ya” Maka jawab Nabi SAW : “Itulah balasannya.”
    (HR Ahmad dalam al-Musnad)
    Ibroh: Para shahabat ra merasa setiap ayat Al-Quran itu ditujukan kepada diri mereka bukan orang lain.
  5. Ketika Abu Thalhah ra membaca ayat 9:41, ia berkata : “Allah sudah memerintahkan kepada yang tua maupun muda untuk berangkat jihad.”
    (HR At-Thobari)
    lbroh: Mereka senantiasa mentadabburi setiap ayat-ayat dengan sungguh-sungguh, dan berusaha mengamalkannya sekuat tenaga.

Merasa Bahwa Setiap Ayat itu Ditujukan Kepada Kita

lmam al-Ghazali dalam al-Ihya’ berkata: “Merasa bahwa kitalah yang dimaksud oleh setiap khithob Al-Quran. Jika Al-Quran memerintah maka kitalah yang diperintah, jika Al-Quran melarang maka kitalah yang dilarang, jika Al-Quran memberi janji maka kitalah yang diberi janji, jika Al-Quran mengancam maka kitalah yang diancam, jika Al-Quran bercerita maka kitalah yang harus mengambil ibrohnya, bahkan jika khithob Al-Quran berbentuk jamak maka kitalah yang paling dimaksud (QS 6:19). Bagaikan seorang budak yang membaca surat dari majikannya, sehingga dengan demikian maka bacaan Al-Quran akan menambah keimanan, iltizam (komitmen), pengamalan dan menjadi rijal Quraniy yang memberikan atsar dan manfaat pada dirinya dan orang lain.”

Ketika membaca Al-Quran tidak lantas berfikir alangkah baiknya jika ini saya sampaikan dalam kuliah/khutbah/ceramah, dsb. Seolah-olah Al-Quran ini bukan untuk dirinya tetapi untuk orang lain selain dia, sementara ia sudah baik. Contohlah ketika Umar ra mendengar seseorang sedang membaca surat at-Thuur.

Tidak menganggap bahwa kisah para Nabi as itu hanya cerita para Nabi as itu saja, atau ayat-ayat hukum itu untuk para pemimpin, ayat-ayat jihad untuk nanti jika ada jihad, ayat-ayat da’wah untuk para ‘ulama/muballigh dst.



Memahami bahwa Al-Quran Tidak Terbatas dengan Waktu dan Tempat

Tidak boleh membatasi Al-Quran hanya berlaku untuk masa tertentu, orang tertentu, kaum tertentu, kecuali memang ada dalil-dalil yang jelas tentang pengkhususannya.

Contoh QS 5:44 bukan khusus untuk bani Isra’il. QS 2:217 bukan khusus bagi orang Quraisy yang memerangi Nabi SAW saja, dst.

Dengan demikian harus kita fahami bahwa Al-Quran sesuai dengan masa kini, terdapat relevansi yang sangat kuat. Kita akan mendapat jawaban tentang masalah yang kita hadapi dan akan kita lihat bahwa fenomena yang ada sekarang dibahas dengan pas oleh Al-Quran. Sebagai contoh adalah sbb :

  1. Al-Hadid 4. Bahwa sampai sekarang Allah senantiasa bersama kita. (Muraqabah dan Ma’iyyatullah).
  2. Al-Anbiya 59-61. Pribadi lbrahim as vs Namrud dan pengikutnya.
  3. Al-Kahfi 19-20. Para pemuda dan peranannya.
  4. Al-Qashash 4. Fir’aun, karakteristik dan kesesatannya.
  5. Al-Muthaffifin 9. Sikap dan sifat orang durhaka.
  6. Al-A’raaf 96. Sunnatullah yang berlaku sepanjang zaman.
  7. An-Nisaa’ 19. Masalah hubungan keluarga.
  8. As-Shaff 8-9. Perang agama.

Untuk lebih memahami ini kita dituntut untuk menambah wawasan kita dengan tsaqofah (wawasan) yang kontemporer, sehingga kita akan lebih luas memahami ayat-ayat Al-Quran, baik sejarah, politik. ekonomi, sosial, iptek, dll.


Memahami Dasar-Dasar Ilmu Tafsir

Seperti ilmu bahasa Arab (nahwu, sharaf dan balaghah), Ilmu Fiqh dan hukum-hukumnya, ilmu Ushul fiqh, dan Ulumul Quran (Sabab-nuzul, Makkiy-Madaniy, Nasikh-Mansukh, I’jaz al-Qur’an, qashash Al-Quran, qasam, Uslub Al-Quran, ahkam Al-Quran, dsb).

Sebagian orang berpendapat bahwa itu hanya bisa dikuasai oleh orang-orang yang memiliki spesialisasi dibidang tsb, seperti lulusan IAIN, LIPIA, dsb, ini merupakan pemahaman yang salah, karena Al-Quran tidak ditujukan kepada kelompok tertentu dan tidak untuk dilaksanakan oleh kelompok tsb saja, melainkan kepada seluruh muslimin dan muslimat. Menguasai dasar-dasar ilmu
Al-Quran tidak sulit dan bukan mustahil, walaupun tidak juga sangat mudah seperti membalik tangan. Bukan berarti semua kita harus menjadi ahli tafsir yang mengetahui ilmunya secara terinci, tetapi agar setiap muslim memiliki bekal yang asasi untuk dapat memahami dan berinteraksi dengan Al-Quran.

Ya Allah, jadikanlah kami ahlul Quran dan jangan Engkau haramkan kepada kami untuk memahami Al-Quran, dan berikanlah kepada kami taufik dan hidayahMu agar kami senantiasa mampu untuk mengamalkan Al-Quran…

Perselisihan Ulama Mengenai Puasa Wanita Hamil dan Menyusui

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Di antara kemudahan da...